SIPIL INSTITUT -- Setiap memberi kuliah saya selalu membagi dua waktu. Satu jam menjelaskan materi kuliah dan satu jam memotivasi mahasiswa menjadi generasi petarung masa depan. Metode ini saya lakukan karena untuk sukses mahasiswa tidak sekedar hanya butuh seorang dosen untuk memandu melakukan kajian-kajian ilmiah, tetapi membutuhkan seorang motivator yang bisa menginspirasi. Untuk menjadi pemenang mahasiswa tidak sekedar membutuhkan dosen untuk mengajarkannya teori-teori ilmiah, tetapi seorang inspirator yang bisa diajak berdialog bagaimana menaklukkan gelombang kehidupan. Lima puluh persen perkembangan anak didik akan tergantung pada kualitas lingkungan akademisnya, khususnya pada kepribadian dan kemampuan pendidiknya.
Menyelesaikan persoalan masa depan tidak hanya membutuhkan rumus-rumus ilmiah, tetapi membutuhkan kemampuan dan kecerdasan menggali segala potensi diri. Karena itu seorang pendidik disetiap tingkatan institusi pendidikan harus memiliki kemampuan menggerakkan, kekuatan memprakarsai atau menghasilkan gerakan. John Adair, professor pertama di dunia dalam Leadership Studies mengatakan, “Seorang guru yang hebat adalah memiliki kekuatan antusiasme yang memacu, menghidupkan, dan menginspirasi, meskipun pelajaran-pelajaran yang diberikannya mungkin dilupakan.” Pendapat John Adair ini mengisyaratkan bahwa pendidik sejati itu tidak ditentukan oleh penampilannya yang terkesan ilmuwan tetapi tidak mampu menjabarkan ilmu-ilmunya untuk menginspirasi dan menggerakkan anak didiknya melakukan restorasi dalam dirinya.
Ketika mengisi data sertifikasi dosen di kolom deskripsi diri, saya mendeskripsikan tugas dosen terisnpirasi dari konsep pemikiran Mr. Lim. Awalnya Mr. Lim bekerja hanya sebagai door checker (memeriksa engsel pintu kamar hotel) di sebuah hotel berbintang lima di Singapura. Puluhan tahun ia jalankan pekerjaan membosankan itu dengan sungguh-sungguh, tekun, dan sebaik-baiknya. Ketika ditanya apakah ia tak bosan dengan pekerjaan menjemukan itu. Mr Lim mengatakan, yang bertanya adalah orang yang tidak mengerti tugasnya. Bagi Mr Lim, tugas utamanya bukanlah memeriksa engsel pintu, tetapi memastikan keselamatan dan menjaga nyawa para tamu hotel.
Mayoritas tamu hotelnya adalah manajer senior dan top manajemen. Jika terjadi kebakaran dan ada engsel pintu yang macet, nyawa seorang manajer senior taruhannya. Demikian visionernya pimikiran Mr Lim, yang selalu ingin memastikan semua tamu hotelnya selamat jika ada bencana kebakaran.
Ruslan Ismail : Mengispirasi Adalah Wisata Jiwa ku Palimg Membahaguakan.
Mr Lim bukan tipe pekerja yang memetingkan job description, dan target kerja (key performance indicator), tetapi bekerja dengan memberikan nilai-nilai mulia, unggul, berguna bagi orang banyak ke depan (key values indicator).
Berangkat dari visi Mr. Lim di atas, maka sejatinya tugas pendidik adalah tidak sekedar mentransfer teori-teori ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, tidak hanya mengkomunikasikan konsep-konsep ilmiah kepada peserta didiknya, tetapi lebih dari itu esensi dari tugas seorang pendidik sejati adalah “Meyakinkan dirinya dan meyakinkan seluruh anak didiknya bahwa setelah mengikuti pelajarannya tidak akan menjadi pengangguran.”
Kalau kemudian esensi dari tugas pendidik yang terinspirasi dari visi MR. Lim ini saya tarik masuk ke dunia perguruan tinggi, maka saya akan mengakatakan, “bukan lagi eranya akademisi melahirkan sarjana, tetapi melahirkan orang sukses.” Tugas melahirkan sarjana adalah tugas seorang dosen, tetapi tugas melahirkan orang sukses adalah tugas seorang inspirator.
Karena itu, untuk melahirkan sarjana yang sukses, maka yang dibutuhkan adalah seorang “akademisi yang menginspirasi.” Sebagaimana pesan Prof. Dr. Budi. Santoso, M.Sc (Profesor Riset dari LIPI) bahwa esensi tugas seorang akademisi adalah merekonstruksi semangat mahasiswanya menjadi generasi petarung masa depan, bukan sekedar menggunakan pendekatan nilai. Menurutnya buat apa nilai berjejer A kalau tidak memilik semangat juang yang tinggi. Sahabat pembelajar, menjadi akademisi adalah pilihan, jadi jangan setengah-setengah. Marilah kita semua menjadi akademisi yang menginspirasi, agar kita tidak menjadi bagian dari virus inflasi sarjana negeri ini. Sahabat pembelajar, untuk melahirkan 100 sarjana butuh puluhan dosen, namun untuk melahirkan 1000 orang sukses hanya butuh seorang inspirator yang menggerakkan. (Salam literasi tanpa batas).
#Dd | Ruslan Ismail Mage.
Baca Juga
0 Komentar