Pemerintah berupaya keras agar masyarakat tetap dapat memperoleh bahan pangan. Dalam berbagai kesempatan, Dinas Ketahanan Pangan Sekretaris ZULKARNAIN menegaskan bahwa tidak boleh ada dari beberapa masyarakat Pasaman Barat yang mengalami kelaparan.
Berbagai intervensi kebijakan pun dilakukan untuk menjaga kondisi ketahanan pangan agar tetap stabil. Melalui berbagai upaya, masyarakat didorong untuk mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan pangan.
Salah satunya mendorong masyarakat memperkuat cadangan pangan masyarakat melalui kegiatan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan , ZULKARNAIN mengatakan keberadaan LPM sebagai cadangan pangan masyarakat sangat penting untuk menjaga kontinuitas ketersediaan dan akses pangan masyarakat khususnya bagi para petani yang berperan sebagai penyedia pangan juga sekaligus merupakan konsumen pangan.
“Di masa pandemi covid-19 ini, ketersediaan pangan sangat krusial. Untuk itu, keberadaan LPM memudahkan masyarakat, khususnya di wilayah Jorong untuk memenuhi kebutuhan pangan pokoknya,” ujar ZULKARNAEIN dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (14/7). “LPM dibangun untuk mendekatkan akses pangan ke anggota kelompok tani, dan membangun kesadaran masyarakat betapa pentingnya cadangan pangan terutama di saat-saat seperti sekarang,” kata ZULKARNAIN.
Tahun 2020, Beberapa kelompok LPM yang tersebar di 120 kabupaten di 28 provinsi mendapatkan banper untuk pengisian cadangan pangan di lumbungnya. Banper tersebut, di sebagian besar wilayah Indonesia sudah langsung dimanfaatkan oleh kelompok LPM untuk membeli gabah/beras. Upaya tersebut sejalan dengan potensi panen saat ini, sehingga dapat menjaga kestabilan harga juga di tingkat petani. Seperti yang dilakukan kelompok LPM “SUNGAI ABUAK” Nagari talu dam Nagari KAJAI, Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatra Barat yang menyimpan cadangan berupa gabah dan beras.
(Rajo alam)
0 Komentar