Padang Kawasansumbar.com ibarat magnet dalam sepekan kemarin. Betapa tidak, wakil presiden dan empat menteri berdatangan ke Sumbar.
sepanjang hidung ditempuh nafas, agaknya baru kali ini Sumatera Barat dikunjungi wapres dan empat menteri secara bersamaan. Ada yang menyebut, kedatangan pejabat pusat itu karena Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharulah baru saja dilantik. Ada pula yang beranggapan, kedatangan empat menteri itu karena selama ini Sumbar kurang terperhatikan, sehingga kinilah saatnya perhatian diberikan.
Apapun itu, kedatangan Wapres dan empat menteri membuat Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat ketiban untung. Kunjungan empat menteri membuat kesulitan yang selama ini dirasakan Kota Padang menjadi mudah. Pembangunan yang diharapkan langsung dijawab pejabat pusat.
Seperti saat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengunjungi Sumbar pada Kamis (8/4/2021). Mata menteri ini langsung tertuju kepada Sitinjau Lauik. Jalur Padang - Solok yang dikenal berbahaya itu menjadi perhatiannya.
Gayung bersambut, keinginan ‘’memangkas” tanjakan di Sitinjau Lauik yang sudah lama diidamkan warga Sumbar akhirnya terjawab sudah. Suharso akan membangun jembatan layang atau fly over di Panorama I. Pembangunan itu dimulai pada 2022 dan diestimasi rampung pada 2024. Tak tanggung-tanggung, Rp1,28 triliun digelontorkan untuk menuntaskan proyek raksasa nasional itu.
Usai melihat kondisi jalur Sitinjau Lauik, Suharso kemudian berkunjung ke Danau Maninjau, Kabupaten Agam untuk melakukan pemeriksaan agar warga sekitar mengalihkan pakan ikan menjadi pakan organik. Serta mengunjungi Stadion Utama Sumbar di Padang Pariaman dqn mendatangi Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas, Kabupaten Limapuluh Kota. Termasuk berkunjung ke Bukittinggi untuk melihat Ngarai Sianok dan Lobang Japang. Dirinya mengusulkan kepada Unesco agar Ngarai Sianok naik status dari Geopark Nasional menjadi Geopark Dunia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang duluan datang ke Padang pada Selasa (6/4/2021). Setelah mendatangi Pasar Bukittinggi, Mendag mengunjungi Pasar Raya Padang.
Saat melihat Pasar Raya Padang, Mendag menyampaikan komitmen Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan revitalisasi terhadap 119 pasar rakyat yang ada di seluruh Indonesia, termasuk Pasar Bawah Bukittinggi dan Pasar Raya Padang Fase VII. Dulunya, Pasar Raya Padang Fase VII merupakan pusat perdagangan yang sempat penuh sesak. Namun, sejak gempa melanda Padang pada 2009 silam, kondisi Fase VII cukup memprihatinkan.
Sebenarnya, pada masa kepemimpinan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Wali Kota Hendri Septa beberapa waktu lalu, Fase VII sempat akan direvitalisasi dan dibangun bertingkat. Fase VII dibangun dengan konsep modern, dimana di lantai bawah digunakan untuk berdagang, sedangkan lantai atas dibangun hotel berbintang. Namun pembangunan itu terganjal, padahal ketika itu amdal untuk pembangunan sudah ada.
Beruntung, dengan kedatangan Mendag pada pekan lalu itu melegakan para pedagang. Tempat mereka berjualan menjadi perhatian. Bahkan Wali Kota Padang Hendri Septa waktu itu menyerahkan proposal pembangunan Fase VII senilai Rp 200 miliar kepada Muhammad Lutfi.
“Mudah-mudahan setelah Fase VII ini dibenahi akan memperbaiki kegiatan ekonomi Kota Padang,” harap Mendag ketika itu.
Mendag tidak saja melihat Fase VII. Tetapi Mendag juga melihat langsung aktifitas jual beli di Pasar Raya Padang. Mendag mendengar sendiri harga kebutuhan pokok di pasar. Serta melihat aktifitas vaksinasi Covid-19 bagi pedagang.
Menteri lain yang datang ke Padang yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jumat (9/4/2021). Kedatangannya ke Padang untuk melihat pelaksanaan vaksinasi untuk lansia yang berlangsung di halaman RSUP M. Djamil. Menkes juga mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi yang berjalan aman dan tertib di rumah sakit tersebut.
Selain mendatangi RSUP M. Djamil, Menkes juga bertolak ke Bukittinggi untuk meresmikan Rumah Sakit (RS) Otak Mohammad Hatta Bukittinggi yang sebelumnya adalah Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN).
Kemudian, menteri lain yang datang ke Sumbar dan singgah ke Padang yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Sebelum bertolak ke Balai Buah Tropika (Balitbu), Kabupaten Solok pada Jumat (9/4/2021), Mentan memilih mampir di Taman Hutan Raya Bung Hatta. Sebab di sini akan diajdikan sebagai lokasi pengelolaan peternakan sapi perah untuk pemenuhan kebutuhan susu sapi segar di Kota Padang. Termasuk kebutuhan daging, sekaligus menjadikan Tahura sebagai tempat agro wisata dan pendidikan.
Agaknya, Pemerintah Kota Padang patut berterimakasih kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. Berkat Mahyeldi, Kota Padang mendapat untung. Empat menteri singgah ke Padang dan akan membangun Padang sesuai dengan kebutuhan. Termasuk kepada Wali Kota Padang Hendri Septa, mampu menyampaikan kebutuhan Kota Padang kepada empat menteri yang datang. Terimakasih pak Mahyeldi, terimakasih juga pak Hendri Septa!
#Ria/Hms/Charlie
0 Komentar