Limapuluh Kota, kawasansumbar.com - Sepertinya jeritan masyarakat Gunuang Omeh dan sekitarnya, ditengah deraan pandemi Covid-19 ditambah jeritan anjlok hasil produksi pertanian andalan mereka, Jeruk Siam Gunuang Omeh ( JASIGO ), akibat sulit dan mahalnya harga pupuk dan pestisida di pasaran, harapkan perhatian pengambil kebijakan negeri ini, terkhusus perjuangan Anggota DPR RI yang berasal dari Luak Limapuluah Kota.
Suryadi, tokoh masyarakat, sekaligus mewakili petani Jeruk Gunuang Omeh ( JASIGO ), agaknya pertanyakan kiprah Rezka Oktoberia Politisi Partai Demokrat dilantik menjadi anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumbar II, Pergantian Antar Waktu ( PAW), menggantikan Ir. Mulyadi, karena mundur, maju pada Pilkada Gubernur Sumbar 2019 lalu, sedang diuji. Mampukan carikan solusi jeritan petani Jeruk Siam Gunuang Omeh ?.
Pasalnya, kekecewaan masyarakat di Dapil Sumbar II, khususnya di daerah asalnya Luak Limopuluah ( Kota Payakumbuh dan Kab. Limapuluh Kota ), kendati adanya wakil rakyatnya bercokol di kursi empuk dengan kelengkapan yang mewah di Gedung Senayan Jakarta, Rezka Oktoberia, dituduh hanya bisa pencitraan belaka.
Seperti halnya, kekecewaan, Suryadi, ( 48 ), tokoh masyarakat sekaligus petani di Nagari Pandam Gadang, Kec. Suliki senada dengan statemen kekecewaan yang diungkapkan, Eka Kurniawan Sago Indra, SH tokoh masyarakat Luak Limopuluah Kota, tentang kiprah para wakil rakyat secara keseluruhan yang berasal dari Dapil Sumbar II ( tidak terkecuali Rezka Oktoberia- red ) " Anggota DPR RI tidak terlihat kiprah membantu rakyat secara umum dan pembangunan yang diimpikan rakyat yang telah memilihnya, sebutnya.
Suryadi juga senada dengan Sago Indra, bahwa "Kita hanya melihat kiprah Wakil Rakyat khususnya mewakili Daerah Pemilihan Sumbar II itu yang berkantor di Senayan Jakarta, kiprahnya tidak lebih hanya sebatas pencitraan semu belaka. Kiprahnya hanya bisa memberikan bantuan Pokok Pikiran ( Pokir- red ), selain Rezka Oktoberia karena masih baru , sebatas memberi bantuan sembako dan bantuan sosial lainnya.
Sedangkan kerja nyata konstruktif yang dipundaknya selaku anggota DPR RI, Suryadi juga kuatkan alibi Sago Indra tidak melihat dampak positif kepada rakyat, yang berhasil mengantarkan para Wakil Rakyat di kursi empuk di gedung mewah di Senayan Jakarta itu, ujarnya.
Justru rakyat khusus petani ketika masa kampanye yang di iming- iming janji manis kala itu, kondisinya malah semakin parah ekonominya, dengan harga pupuk, pestisida yang naik lebih dari 120% akan semakin membuat penderitaan bagi petani, ujarnya ironi.
Sedihnya, Dalam kebijakan para anggota dewan wakil partai, terlihat sangat tidak peka dengan ikut melahirkan UU Ciptaker. Dimana UU ini akan sangat menambah dalam penderitaan rakyat.
Sementara kinerja anggota legislatif diantara gaji dan pendapatan yang tinggi dan tidak seimbang dengan kerjanya serta kebijakan yang pro rakyat, demikian pungkasnya.
Menurut Suryadi, "Kebutuhan pupuk dan pestisida selain sulit ditemui juga harganya melangit untuk terjangkau oleh petani. Padahal sangatlah dibutuhkan pada saat ini seharusnya hal ini dapat dicarikan solusi oleh seorang Legislator Senayan (DPR RI) yang agak sering berkunjung ke Kec. Gunuang omeh. Apa bila hal ini dapat diatasi maka sudah sangat membantu untuk kemajuan pertanian dan perkebunan masyarakat, terutama masyarakat petani Jeruk Siam Gunuang Omeh (Jesigo).
Dimana pada saat ini sudah banyak petani jeruk mulai tidak mengurus kebun jeruknya karena harga pestisida dan pupuk sudah tidak seimbang lagi dengan harga jual hasil panen. Inilah yang banyak dikeluhkan oleh petani. Seyogyanya jeritan petani Jeruk Siam Gunung Omeh terkait tingginya harga pupuk pestisida sangat ditunggu gebrakan Reska Oktoberia, ujar Suryadi.
Juga sebelumnya, kekecewaan sosok Fadli Riansyah Putra, Presidium Forum Mahasiswa Kota Payakumbuh, pada masa kampanye Pemilihan Legislatif 2019 lalu juga mengakui terlibat sebagai tim pemenang katakan, Rezka Oktoberia anggota DPR RI yang pernah kami dukung, memang belum terlihat kiprahnya terkait pembangunan nyata untuk masyarakat, demikian sedihnya.
Menurut, sosok anak muda dari Nagari Situjuh Limo Nagari itu, harapan masyarakat Luak Limopuluah Kota seolah - olah hanya tinggal harapan dan terkesan ada perlakuan pembiaran saja. Padahal sebagai pemberi suara masyarakat dan tim sukses telah memberikan amanah setelah duduk untuk membangun.
Kendati telah lebih satu tahun kita menunggu kiprah nyata dari anggota DPR RI itu, namun yang diperlihatkan Rezka Oktoberia, tidak lebih sebatas kegiatan seremonial belaka yang sama sekali tidak memenuhi kehendak pemilihnya, ungkap pria kalem dan bersahaja itu.
( Dendi )
0 Komentar