KAWASANSUMBAR.COM
PasamanBangunan Lama Dirobohkan, Wabup Risnawanto Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kembali Masjid Al Muhajirin Barat | (Sumbar) Masyarakat Kampung 1 Jorong Suka Maju, Nagari Mahakarya, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) memulai pembangunan kembali Masjid Al Muhajirin yang telah dirobohkan oleh masyarakat setempat. Pembangunan masjid yang baru ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Pasbar, Risnawanto, pada Rabu (31/7).
Masjid Al Muhajirin yang lama dirobohkan karena tidak lagi mampu menampung seluruh jemaah, arah kiblatnya melenceng, dan struktur bangunannya yang tidak kuat serta tidak ramah gempa.
Dalam acara peletakan batu pertama tersebut, Wakil Bupati Risnawanto memberikan motivasi kepada jemaah Masjid Al Muhajirin untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam proses pembangunan. Menurutnya, membangun rumah ibadah memerlukan kekompakan agar dapat menghasilkan tempat ibadah yang megah, sehingga masyarakat bisa beribadah dengan tenang dan nyaman.
"Kita semua percaya bahwa membangun rumah Allah ini akan dibantu oleh Allah langsung. Artinya, tidak sama dengan membangun rumah pribadi atau sekolah yang memerlukan anggaran terlebih dahulu. Sedangkan rumah ibadah ini tidak, sudah banyak bukti tanpa modal awal berdiri megah sebuah masjid," ujar Risnawanto.
Ia menambahkan, membangun rumah ibadah memerlukan keyakinan bahwa apa yang diinfakkan akan menjadi modal menuju akhirat kelak.
"Satu bata saja yang diinfakkan ke masjid ini akan dihitung oleh Allah sehingga tidak akan ada yang sia-sia. Apalagi, saya dengar masjid ini nanti akan dibangun dengan dua tingkat dan akan menjadi pusat kegiatan keagamaan. Tentunya diperlukan struktur bangunan yang tepat untuk bangunan dua tingkat," lanjutnya.
Ketua Pelaksana Pembangunan Masjid Al Muhajirin, Kesman, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Risnawanto yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk hadir.
"Ini merupakan dukungan moral bagi kami untuk pembangunan kembali masjid ke depannya," katanya.
Kesman juga menjelaskan latar belakang direnovasinya masjid tersebut. Pertama, arah kiblat yang melenceng setelah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, sehingga perlu diluruskan. Kedua, struktur bangunan yang tidak kuat pondasinya hanya menggunakan besi ukuran 8 dan tidak ramah gempa. Ketiga, jumlah jemaah yang semakin banyak sehingga diperlukan tempat ibadah yang lebih luas.
"Selain itu, untuk membangun masjid ini kami menggunakan jasa konsultan agar menghasilkan bangunan yang kokoh dan bagus. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3,9 miliar, sementara dana yang tersedia baru sekitar Rp 620 juta, sehingga kami masih sangat membutuhkan donatur dan perhatian dari pemerintah," jelasnya.
#Sutan
0 Komentar